Diagnosis dan Biaya Operasi Usus Buntu

 

Penyakit usus buntu merupakan kondisi dimana apendiks atau usus buntu mengalami peradangan. Penderita yang mengalami penyakit ini biasanya akan merasakan rasa sakit pada bagian bawah perut. Ketika kondisi tersebut tidak segera dialami, infeksi akan semakin seius. Apendiks bahkan dapat pecah sehingga rasa nyeri yang berkepanjangan akan dialami oleh penderita. Penyakit yang menyerang sistem pencernaan ini dapat dialami oleh semua orang. Usia antara 10 hingga 30 tahun merupakan usia rentan dimana orang tersebut dapat mengalami penyakit usus yang tersumbat. Penderita yang mengalami penyakit ini akan merasakan perut kembung, demam, diare, mual dan sulit untuk buang gas.

Diagnosis akan penyakit apendiks dapat dimulai setelah dokter mengajukan beberapa pertanyaan seputar gejala yang dirasakan oleh penderita. Pemeriksaan fisik juga dilakukan oleh dokter untuk menilai rasa sakit penderita di daerah yang terasa sakit. Peradangan pada usus ditandai dengan rasa sakit yang semakin menjadi ketika tekanan dilepas. Untuk memastikan diagnosis seputar penyakit, dokter akan melakukan beberapa tes yang diperlukan. Tes tersebut terdiri dari:

  1. Tes darah, tes ini dilakukan untuk memeriksa jumlah leukosit atau sel darah putih pada tubuh. Jumlah leukosit pada tubuh merupakan pertanda akan terjadinya infeksi.
  2. Tes lain yang dapat dilakukan adalah tes urin. Tes dilakukan untuk mengetahui adanya infeksi pada saluran kemih dan batu ginjal.
  3. USG atau CT scan dilakukan untuk mengetahui rasa sakit yang berada di sekitar perut.

Ketika diagnosis dan pemeriksaan tambahan selesai dilakukan, kita dapat mengetahui apakah tubuh mengalami usus buntu atau tidak. Mereka yang didiagnosis mengalami penyakit tersebut biasanya diharuskan untuk melakukan operasi. Untuk biaya operasi sendiri, masing-masing rumah sakit menerapkan harga layanan yang berbeda. Biaya operasi mulai dari 3 juta hingga 8 juta. Ada pula yang menawarkan biaya operasi hingga 45 juta. Semakin baik kelas ruang untuk perawatan dan teknik operasi yang digunakan, rumah sakit akan menerapkan biaya operasi yang besar. Operasi dengan teknik laparoskopi membutuhkan biaya yang besar.