Inilah 5 Pakaian Adat Sulawesi Utara

Sulawesi Utara yang terdiri dari berbagai macam suku bangsa yang mendiami wilayah tersebut. Setidaknya ada lima suku bangsa yaitu suku Manado, suku Minahasa, suku Bolaang Mongondow, suku Sangihe Talaud, dan suku Gorontalo. Kelima suku tersebut memiliki pakaian adat yang berbeda dengan ciri khas masing-masing. Berikut adalah ulasan dari masing -masing pakaian adat tersebut.

Pakaian adat Minahasa Bajang

Ciri dari pakaian ini adalah pakaian dengan bawahan sarung dilengkapi dengan dasi serta penutup kepala berbentuk segitiga.  Sedangkan untuk perempuannya mengenakan kebaya dengan kain yang berwarna sama pada bagian bawahnya atau yapon. Selain itu  sering ditambahkan hiasan pada sanggul, rambut, leher serta telinga.

Pakaian Tradisional Tonaas Wangko dan Walian Wangko

Kedua pakaian ini merupakan pakaian pemuka adat. Biasanya didominasi oleh warna hitam. Pakaian Tonaas Wangko merupakan kemeja berlengan panjang dengan kerah tinggi berkancing, tanpa memiliki saku. Di Bagian depan terdapat motif padi. Sedangkan untuk melengkapi penampilan, pada bagian atasnya dilengkapi dengan topi warna merah yang ada motif emasnya.

Untuk kaum wanita biasanya mengenakan kebaya warna putih atau ungu,serta bawahan menggunakan kain sarung batik hitam. Aksesorisnya dilengkapi mahkota serta selempang atau kalung.

Untuk Walian Wangko hampir mirip dengan Tonaas Wangko hanya saja bentuknya lebih panjang menyerupai jubah.

Pakaian Tradisional Gorontalo

Sering digunakan pada saat upacara pernikahan. Untuk pakaian wanitanya disebut ‘Biliu’ biasanya berwarna hijau atau kuning. Serta dilengkapi dengan beberapa perhiasan yang memiliki arti tertentu.

Untuk pakaian laki lakinya disebut dengan “makuta”. Biasanya dilengkapi juga dengan mahkota makuta.

Pakaian Tradisional Sangihe Talaud

Sering digunakan pada saat upacara adat Tulude, serta biasa dikenakan oleh suku Sangihe Talaud. Pakaian ini biasanya berwarna hijau, merah ataupun kuning.

Pakaian Tradisional Bolaang Mongondow

Pakaian ini lebih mirip pakaian melayu. Untuk wanitanya menggunakan kain dan kebaya atau salu.  Sedangkan untuk pria menggunakan ikat kepala, baju, celana,serta sarung.

Itulah beberapa pakaian adat Sulawesi Utara yang kaya akan keanekaragaman budaya. Oleh karena itu kita sebagai generasi penerus diharapkan dapat melestarikannya.