Kepanjangan K3

Apa kepanjangan K3 ? Artikel kali ini akan mengulas tentang kepanjangan dari k3 definisi dan juga implementasinya dalam dunia kerja.

Karena memang ketika berhubungan dengan dunia kerja terutama dalam hal kesehatan dan keselamatan kerja. k3 sendiri merupakan kepanjangan dari kesehatan dan keselamatan kerja.

Ketiga berkaitan dengan keselamatan kesehatan dan kesejahteraan orang-orang yang sedang bekerja di lokasi suatu proyek maupun di sebuah institusi.

Sejarah khusus k3 bisa dibagi artinya menjadi dua yakni secara keilmuan dan secara filosofis. secara keilmuan k3 bisa diartikan sebagai suatu upaya untuk mencegah penyakit untuk kecelakaan saat kerja.

Sedangkan secara filosofis k3 diartikan sebagai upaya yang diterapkan untuk memastikan kesempurnaan dan keutuhan jasmani maupun rohani bagi tenaga kerja pada khususnya dan bagi masyarakat pada umumnya.

Setelah mengetahui kepanjangan k3 dan definisinya selanjutnya akan diulas mengenai penerapan k3 di dunia kerja.

Penerapan K3 di dunia kerja

Penerapan k3 di dunia kerja sesungguhnya merupakan suatu hal yang wajib untuk melindungi seluruh stakeholder yang terlibat dalam proses pekerjaan tersebut terutama memberikan perlindungan dalam hal kesehatan dan keselamatan di lingkungan kerja. k3 ini diatur dalam undang-undang ketenagakerjaan nomor 13 tahun 2003 pasal 87.

Definisi K3 menurut para ahli

Para ahli juga mendefinisikan k3. ada yang mengatakan K3 sebagai suatu usaha memproteksi tenaga kerja dan memproteksi orang lain di suatu lingkungan kerja. Ini disampaikan seorang ahli bernama Ardana.

Menurut ahli lainnya yakni hadiningrum mengatakan k3 adalah suatu pengawasan terhadap material mesin SDM dan metode yang meliputi lingkungan kerja agar tak alami kecelakaan.

Sedangkan menurut Widodo k3 adalah bidang yang berhubungan dengan keselamatan kesehatan dan juga kesejahteraan orang-orang yang bekerja di suatu lingkungan kerja.

Lalu menurut WHO definisi k3 adalah usaha yang tujuannya untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan mental, fisik dan sosial setinggi tingginya bagi pekerja di semua pekerjaan.

Fungsi K3

Fungsi dari k3 bisa dijadikan pedoman untuk melakukan penilaian dan identifikasi adanya resiko atau potensi bahaya kesehatan dan keselamatan di lingkungan kerja.

K3 juga berfungsi sebagai pedoman untuk perencanaan proses organisir rancangan lokasi kerja hingga pelaksanaannya.

Tujuan K3

Adapun tujuan utama dari k3 ini juga sudah diatur dalam undang-undang nomor 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja. Menurut undang-undang ini k3 tujuannya untuk mencegah sakit atau kecelakaan karena risiko kerja. Juga untuk melindungi seluruh sumber produksi agar bisa dipakai dengan efisien efektif dan aman.

Sedangkan tujuan dan fungsi k3 secara umum adalah sebagai berikut

K3 bertujuan untuk melindungi dan memelihara kesehatan dan keselamatan tenaga kerja demi tingkatkan produktivitas mereka.

K3 bertujuan memastikan dan menjaga kesehatan serta keselamatan seluruh orang di lingkungan kerja. Dan bertujuan agar seluruh sumber produksi terjaga baik sehingga bisa dipakai dengan efektif efisien dan aman.

Ruang lingkup K3

Ruang lingkup k3 meliputi :

Lingkungan kerja, bahan dan alat kerja, dan metode kerja. dalam prosedur k3 untuk lingkungan kerja harus layak dari segi suhu penerangan situasi hingga ventilasinya. Kemudian untuk prosedur bahan dan alat kerja sesuai k3, harus lengkap dan baik kualitasnya serta tidak rusak karena alat dan bahan tadi merupakan penentu dalam produksi.

Selanjutnya untuk metode kerja sesuai prosedur k3, suatu perusahaan atau industri harus memiliki standar cara kerja untuk memudahkan pekerja dalam melakukan pekerjaannya. Agar tidak terjadi kesalahan kecelakaan atau risiko risiko lain yang menimpa pekerja atau perusahaan itu sendiri.

Jenis Bahaya Dalam K3

Dalam prosedur k3 ada beberapa jenis bahaya yang bisa diidentifikasi, berikut uraiannya :

1. Bahaya jenis kimia

Bahaya jenis ini menurut prosedur k3 yakni bahan-bahan kimia yang punya potensi merusak kesehatan jika terhirup atau jika terjadi kontak. Contohnya adalah gas bahan kimia yang bersifat polutif atau beracun seperti abu sisa pembakaran.

2. Bahaya jenis fisika

Bahaya jenis fisika menurut prosedur k3 ini adalah ah bermacam hal yang berkaitan dengan fisika yang memiliki potensi mengancam kesehatan dan keselamatan apabila terjadi kontak. Contohnya suatu temperatur yang terlalu dingin atau terlalu panas. Suhu udara yang buruk serta suara yang terlalu bising.

3. Bahaya jenis pekerjaan

Menurut prosedur k3 bahaya ini bisa berasal dari jenis proyek atau pekerjaan yang punya potensi mengancam keselamatan jiwa dan merusak kesehatan. Contohnya pekerjaan pengangkutan barang atau material yang menggunakan tenaga manusia yang kurang hati-hati bisa akibatkan luka. Contoh lainnya adalah pekerjaan di mana pencahayaan di lokasi kerja itu minim sehingga bisa merusak mata atau penglihatan.

Nah itulah tadi artikel tentang apa itu k3 beserta definisi dan implementasinya di perusahaan atau suatu industri. Penting sekali untuk menerapkan prosedur k3 agar kesehatan dan keselamatan tenaga kerja terjamin dan terlindungi. Tak hanya itu dengan menerapkan prosedur k3 maka perusahaan atau industri pun akan lebih maksimal dalam menjalankan aktivitas usahanya. Hal ini karena seluruh aktivitasnya sudah sesuai dengan prosedur keselamatan dan kesehatan yang ada.