Memiliki buah hati adalah impian bagi setiap pasangan. Namun, tidak semua pasangan bisa dianugerahi anak dengan mudah. Salah satu cara untuk bantu pasangan mendapat buah hati adalah dengan metode bayi tabung. Metode in Vitro Fertilization (IVF) ini melakukan pembuahan sel telur di luar tubuh. Kemudian, telur akan dimasukkan kembali dalam rahim. Jika Anda tertarik, simak terlebih dahulu kekurangan dan kelebihan bayi tabung berikut.
Kelebihan Dari Bayi Tabung
Yang jelas Bayi tabung adalah salah satu solusi dan pemberi harapan bagi para pasangan yang tidak bisa memiliki buah hati. Pembuahan sel telur di luar tubuh bisa bantu para orang tua dengan kelainan genetik untuk kembali memiliki bayi impian. Cara ini juga memberi kemungkinan besar untuk melahirkan bayi kembar. Hal ini dikarenakan metode IVF ini bisa hasilkan beberapa embrio, yang merupakan cikal bakal dari bayi kembar.
Dari beberapa penelitian dan analisa yang panjang, dokter dan pakar kehamilan menyatakan bahwa bayi yang terlahir dari metode ini cenderung punya fisik yang lebih kuat. Nilai plus inilah yang banyak dicari orang. Selebihnya, treatment bayi tabung juga bisa dijalankan pada ibu yang memiliki keterbatasan fisik, seperti penyumbatan tuba fallopi. Dari penjelasan tersebut Anda bisa tahu akan kekurangan dan kelebihan bayi tabung.
Kekurangan Dari Melakukan Bayi Tabung
Meski memiliki nilai angka efektif dan keberhasilan yang tinggi, treatment ini juga tidak jauh dari berbagai kekurangan dan risiko yang menyertainya. Selain biaya yang menggunung, ada juga risiko kegagalan proses implantasi pada rahim ibu. Tidak sedikit risiko terjadinya Sindrom Hiperstimulasi Ovarium atau Ovarian Hyper Stimulation Syndrom (OHSS) dimana indung telur ibu menjadi bengkak.
Fenomena ini akan membuat ibu merasakan mual, diare, sakit perut dll. Obat yang digunakan juga kerap jadi penyebab terjadinya OHSS tersebut. Kejadian ini akan butuh perawatan medis yang lebih lama. Selain itu, ada juga risiko terjadi kehamilan ektopik atau sel telur tumbuh di luar rahim. Hal ini tentunya akan membuat ibu merasakan gejala sakit lain dan perawatan lebih lanjut.
Tidak hanya itu, risiko keguguran yang bisa dialami juga cukup tinggi. Faktanya tingkat keguguran ini bisa mencapai angka 15 – 25%. Namun kekurangan dan kelebihan bayi tabung ini juga bergantung dengan kondisi pola istirahat, tingkat stress, konsumsi obat, hingga pola makan si ibu. Jika kondisi tersebut tidak diperhatikan dengan baik, besar kemungkinan akan terjadi keguguran.
Tidak bisa dipungkiri bahwa metode ini cukup banyak digunakan karena dikenal efektif. Ditambah dengan kelebihan yang diberikan, tidak sedikit pasangan yang akhirnya memilih bayi tabung. Bisa dikatakan metode ini berikan harapan baru bagi para pasangan tanpa atau tidak bisa memiliki anak. Sayangnya, Anda juga perlu pertimbangkan kekurangannya yang hadir dalam risiko keguguran hingga kondisi kehamilan ektopik.