Tak banyak yang jika ada dua masjid agung Batam. Mungkin bagi sebagian masyarakat Batam sudah tak asing lagi. Kedua masjid ini memiliki perbedaan yang sangat mencolok. Baik dari segi bangunan maupun sejarah nya. Namun demikian keduanya tetap menjadi kebanggaan masyarakat kota Batam.
Masjid Raya Batam
Jika dihitung, usia masjid raya Batam ini belum begitu tua. Dibangun pada tahun 1999 dan selesai pada tahun 2001. Sehingga usia nya masih sekitar 20 tahunan. Tak heran jika hingga kini bangunannya masih berdiri kokoh dan megah.
Keberadaan nya tepat di jantung kota Batam tepatnya di Jalan Engku Putri. Sehingga sangat mudah ditemukan. Jika dijangkau dari bandara Hang Nadim, hanya perlu ditempuh dalam waktu 20-30 menit saja.
Tak hanya itu. Masjid ini juga berhadapan dengan kantor pemerintahan dan alun-alun kota. Inilah yang membuat nya selalu ramai dikunjungi.
Dibangun di atas lahan seluas 75.000 meter persegi membuat Masjid Agung Batam ini menjadi masjid terbesar di Batam. Dalam acara khusus, seperti sholat idul fitri dan idul adha, masjid ini mampu menampung hingga 50.000 jamaah. Area yang digunakan meliputi gedung bagian dalam masjid hingga serambi.
Keunikan masjid ini ada pada atapnya yang berbentuk limas. Berbeda dengan masjid pada umumnya. Yang memiliki kubah di bagian atap masjid. Limas berbentuk segi empat menyerupai piramida. Bentuk bangunan semacam ini dipilih tentu bukan tanpa alasan.
Bentuk limas dengan alas bangunan bujur sangkar melambangkan hubungan antara manusia dengan Rabb nya. Sedangkan bentuk atap limas yang terbagi menjadi tiga melambangkan filosofi perjalanan hidup seorang manusia. Yang akan melalui 3 fase. Yaitu alam rahim, dunia dan akhirat.
Tak hanya itu, kemegahan masjid raya ini juga nampak jelas dengan adanya dua lantai yang biasa disebut dengan Plasa atas dan Plasa bawah. Tak heran jika masjid ini mampu menampung hingga puluhan ribu jamaah.
Masjid Agung II Batam
Tambah satu lagi masjid agung di kota Batam. Pada september 2019 telah resmi dibuka masjid agung II Batam. Lokasinya ada di kawasan Batuaji. Dengan luas bangunan 4,2 hektare menjadikan masjid ini menjadi masjid terbesar di Sumatera.
Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah sebagai nama lain dari masjid Agung ini dapat menampung hingga 25.000 jamaah. Begitu megahnya hingga saat pembukaan secara resminya kemarin dihadiri oleh begitu banyak pengunjung yang tak hanya datang dari Batam saja. Namun juga dari luar kota.
Lalu siapa sebenarnya Sultan Mahmud Riayat Syah? Ia adalah raja ke delapan dari Kesultanan Melaka. Raja terakhir dari Kesultanan Melaka ini berhasil memimpin pasukan di Tanjung Pinang saat melawan Belanda kala itu. Sebagai wujud penghargaan atas jasanya, maka namanya diabadikan sebagai nama salah satu Masjid Terbesar di Sumatera.
Masjid agung II ini memiliki sentuhan yang lain dari pada Masjid Agung Batam. Gaya arsitektur bangunan yang dipilih memadukan budaya arab dan melayu. Yang amat terasa nampak adalah duplikasi payung hidrolik yang menyerupai payung yang ada di masjid nabawi. Bahkan konon ukurannya lebih besar. Ada 8 payung di sana yang dapat membuka hingga selebar 25 meter.
Tak hanya itu saja, masjid ini juga memiliki menara yang tinggi menjulang hingga 99 meter. Dan masjidnya semakin megah dengan desain kubahnya. Yang terdiri dari 4 kubah berukuran kecil, 4 kubah gendong lainnya dan sebuah kubah utama yang memiliki ukuran sangat besar. Yaitu 63×63 meter. Sehingga kubah ini telah di klaim sebagai kubah masjid paling besar di seluruh Indonesia.
Saking luasnya, pengunjung yang ingin melakukan wisata Religi ke masjid ini membutuhkan waktu selama 2 jam hanya untuk mengelilingi setiap sudutnya. Bisa dibayangkan sendiri betapa sesaknya ketika masjid ini digunakan untuk sholat berjamaah.
Kemegahan masjid tak lepas dari pengaruh teknologi yang semakin berkembang. Sebagai contohnya adalah kehadiran jam digital masjid yang kini sudah banyak dipakai. Tak hanya memiliki fungsi sebagai penunjuk waktu setempat semata. Jam semacam ini juga dapat diatur untuk menampilkan jadwal waktu sholat. Sehingga setiap jamaah maupun pengurus tak lupa waktu.
Kehadiran dua masjid agung Batam dengan segala kemegahan dan keunikannya kini telah menjadi ikon kota Batam. Masjid kini tak hanya sekedar sebagai tempat ibadah saja. Namun juga dapat berfungsi sebagai sarana menyegarkan pikiran melalui wisata Religi.