Niat, Tata Cara, dan Doa Sholat Dhuha Lengkap

Setiap amalan yang dijalankan oleh umat muslim akan diberi pahala sesuai dengan apa yang dikerjakan, termasuk ketika melaksanakan ibadah-ibadah sunah. Salah satu ibadah sunah yang diajarkan kepada umat muslim adalah melakukan sholat Dhuha. Pada hadits riwayat Ahmad 4: 153 disebutkan bahwa dengan 4 rokaat sholat Dhuha maka anak Adam akan dicukupkan hingga siang hari.

Tidak hanya dicukupkan rezeki saja, orang yang rutin mengerjakan sholat Dhuha juga akan diberi kecukupan dalam segala urusan serta dijauhkan dari sesuatu yang tidak disukai hingga akhir siang. Untuk itulah, kita disarankan untuk melaksanakan sholat Dhuha sebelum melakukan aktivitas. Berikut niat dan tata cara dan doa sholat Dhuha sesuai sunah.

Niat dan Tata Cara Sholat Dhuha

  1. Niat Sholat Dhuha

Menurut Imam Asy-Syafi’i terkait tata cara sholat, beliau menjelaskan bahwa “Sholat itu tidak sah kecuali dengan adanya an-nuthq” (Al-Majmu’ Syarh Muhadzab, 3:277). Pernyataan tersebut kemudian ditafsirkan oleh An-Nawawi bahwa an-nuthq yang dimaksudkan adalah dengan mengucapkan takbiratul ihram.

Menurut Ustadz Ammi Nur Baits, niat adalah suatu keinginan. Ketika muncul keinginan untuk melaksanakan sholat Dhuha, maka itulah yang disebut dengan niat. Namun, yang perlu diingat adalah ketika Anda berniat untuk sholah Dhuha maka sebelumnya telah memiliki pengetahuan tentang ibadah tersebut sehingga antara apa yang dikerjakan dan diniatkan menjadi jelas.

Untuk pelaksanaannya, sholat dhuha terdiri dari 2 rakaat, kemudian salam. Jumlahnya tidak ditentukan, bisa 2 rakaat, 4, 8 atau berapa pun. Namun, waktunya dibatasi mulai dari terbitnya matahari setinggi satu tombak hingga waktu istiwa’ atau akan menjelang Dhuhur. Informasi lebih jelasnya dapat dilihat di https://al-fikry.com/.

  1. Tata Cara Sholat Dhuha

Tata cara sholat Dhuha adalah sama seperti sholat-sholat yang lainnya. Tidak ada gerakan yang dikhususkan. Semua gerakan dan bacaan wajibnya adalah sama, yaitu dikerjakan dua rakaat, kemudian diakhiri salam. Gerakan ini boleh diulangi kembali. Untuk ketentuan surat pendek yang dibaca setelah surah Al-Fatihah adalah bebas sesuai dengan surat yang dihafal. Tidak ada ketentuan khusus terkait hal tersebut.

  1. Doa Sholat Dhuha

Diriwayatkan oleh ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam setelah selesai sholat Dhuha mengucapkan:

اللهُمَّ اغْفِرْ لِي ، وَ تُبْ عَلَيَّ ، إِ نَّكَ أَ نْتَ التَّوَّا بُ الرَّ حِيْمِ

Artinya: Ya Allah, ampunilah aku dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang (HR. Bukhari dalam Al-Adab Al Mufrad: 619)

Doa tersebut dibaca Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sebanyak 100 kali setelah sholat Dhuha.

Keutamaan Sholat Dhuha

  • Dimudahkan Segala Urusan

Nu’aim bin Hammar Al-Ghothofaniy pernah mendengar Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya:

“Allah ta’ala berfirman: Wahai anak Adam, janganlah engkau tinggalkan empat rakaat sholat di awal siang (di waktu Dhuha). Maka itu akan mencukupimu di akhir siang. (HR. Ahmad 5: 286, Tirmidzi 475, Abu Daud 1.289, dan Ad-Darimi 1.451). Dijelaskan bahwa hadits itu shahih berdasarkan Syaikh Al-Albani dan Syaikh Syu’aib Al-Arnauth.

  • Menggantikan Sedekah Seluruh Sendi

Pada dunia kesehatan, diketahui sendi manusia terdiri dari 360 persendian. Ternyata, fakta tersebut telah disabdakan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam beratus-ratus tahun lalu dan hadits yang diriwayatkan shahih.

‘Aisyah radhiyallahu ‘anha pernah mendengar perkataan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam yang artinya: “Sesungguhnya setiap manusia keturunan Adam diciptakan dalam keadaan memiliki 360 persendian”. (HR. Muslim No. 1.007).

Lebih lanjut, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda bahwa seluruh persendian yang ada pada tubuh manusia diharuskan untuk bersedekah pada pagi hari. Untuk mencukupi hal tersebut, kita dapat menggantinya dengan melaksanakan ibadah sholat Dhuha sebanyak 2 rakaat.

يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلاَمَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْىٌ عَنِ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنَ الضُّحَى

Artinya: “Pada pagi hari diharuskan bagi seluruh persendian di antara kalian untuk bersedekah. Setiap bacaan tasbih (subhanallah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahmid (alhamdulillah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahlil (laa ilaha illallah) bisa sebagai sedekah, dan setiap bacaan takbir (Allahu akbar) juga bisa sebagai sedekah. Begitu pula amar ma’ruf (mengajak kepada ketaatan) dan nahi mungkar (melarang dari kemungkaran) adalah sedekah. Ini semua bisa dicukupi (diganti) dengan melaksanakan shalat Dhuha sebanyak 2 raka’at” (HR.: Muslim: 720).

Demikianlah uraian tentang niat, tata cara, dan doa sholat Dhuha yang bisa kita lakukan sebagai amalan tambahan untuk mendapatkan pahala dan ridho dari Allah subhanahu wa ta’ala.